Sunday, October 26, 2008

Pemanah, Busur dan Anak Panah

Psalm 127
4 Like arrows in the hands of a warrior 
       are sons born in one's youth.

Seperti itulah hubungan unik yang digambarkan antara Allah, orang tua dan anak. Anak, milik Allah yang dianugerahkan kepada orang  tua. Orang tua, mempersiapkan anak hingga pada waktunya mereka siap diluncurkan menurut kehendak Allah.


Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri.
Mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu.
Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan pikiranmu
Karena mereka memiliki pikiran mereka sendiri.
Engkau bisa merumahkan tubuh-tubuh tapi bukan jiwa mereka.
Karena jiwa-jiwa itu tinggal di rumah hari esok,
Yang tak pernah dapat kau kunjungi meski hanya dalam mimpi.
Engkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan coba menjadikan mereka sepertimu.
Karena hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa lalu.
Engkau adalah busur-busur tempat anak-anakmu menjadi anak-anak panah yang hidup diluncurkan.
Sang pemanah telah membidik arah keabadian, dan Ia merenggangkanmu dengan kekuatannya.
Sehingga anak-anak panah itu dapat meluncur dengan cepat dan jauh.
Jadikanlah tarikan tangan sang pemanah itu sebagai kegembiraan,
Sebab ketika ia mencintai anak-anak panah yang terbang, 
Maka Ia juga mencintai busur yang telah meluncurkannya dengan sepenuh kekuatan.

Anak-anakmu, by Kahlil Gibran



No comments: