Sunday, December 30, 2007

Tour de Kota

Sebulan udah gue ditinggal ama "mie instant"ku. Minggu-minggu terakhir ini gue mulai berasa garing. Temanku beradu argumen gak bisa full power mengerahkan tenaganya menjawab setiap kalimat yang mengalir dari brankas kepalaku. Yang ada setiap abis chatting, emosi yang memuncak. Gimana gak? setiap kalimat yang keluar baru seperberapa detik kemudian baru bisa kedengar ama mie instantku itu. Belum lagi kadang-kadang connection internetnya lagi error. Cape deh... suara gak kedengeran malah yang adanya gue udah kayak charlie chaplin.

Sebagai mommy yang baek, halah... kemaren gue ngajak "1&2" plus nanny mereka ke Tour de Kota. Mangga Dua jadi sasaran pertama. Berhubung musim hujan gue borong ... payung. Nanny beli baju...buanyak. Gue? gak ah, gue lagi ngirit soalnya mulai tahun depan gue udah gak kerja lagi. Gue mau merapihkan pekerjaan rumah gue yang sedikit berantakan selama 5 tahun ini gue tinggal kerja. Lukas tahun depan mulai merintis karir di dunia pendidikan. Gue udah searching beberapa TK yang mendukung kuat brainnya yang sedikit liar pengen coba-coba ini itu. Dan gue harus memutuskan sendiri kemana "1" harus gue tempatkan. No Comment dr Mr. mie instant.

Kembali ke Mangga Dua. Mangga Dua kemaren itu full ama wisatawan. Ganti tahun, ganti baju. Maunya sih begitu... tapi apa daya badan tak sampai. Gue masih mikir-mikir bongkar baju, gue berharap tahun depan body gue bisa normal kembali. Cape banget punya body bongsor, berat dan nyari bajunya syusyah...

Dari Mangga Dua, Tour de Kota pindah ke pasar pagi Asemka. Mau apalagi kalo bukan beli mainan anak-anak. Lukas kalap, disaat diberikan kebebasan memilih mainan yang dimaui.
Gue memang seperti itu, bukan manjain tapi membiasakan Lukas untuk memilih, mementukan apa yang dia mau dan tinggal gue yang mengarahkan dia untuk bertanggung jawab atas pilihannya. Akhirnya Lukas memilih mainan bongkar pasang robot (sampai hari ini bingung mencari cara bongkar pasangnya), 1set pesawat dan bandaranya, 1 set mobil balap. Dan untuk si kecil Timmy, gue pilihkan pentungan karet dan gitar-gitaran music. Pasar Asemka terkenal dengan murahnya, dan untuk semuanya itu gue merogoh kantong 120rb.

Masih di Pasar Asemka, gue membawa rombongan tour ke toko kembang plastik. Kali ini inceranya Pohon Natal. Telat emang, tapi ini untuk stock tahun depan. Strategi belanja murah meriah gaya gue yah seperti ini. Sebenarnya ini pohon bukan untuk gue tapi untuk si Nanny dan kakak gue yang sampai sekarang blom di kunjungi Paman Santa C. karena gak tau harus ngeletakin hadiah dipohon yang mana.

"Mommy, ayo pulang ke rumah. Abang cape" kalimat itu akhirnya menghentikan Tour De Kota kali ini. Dan sampai hari ini, capenya gak hilang-hilang gila...